Pukul 13:00 wita wilayah lombok timur diguyur gerimis rintik-rintik hujan yang sepertinya akan awet dan tak lekas mereda. Wilayah seputaran Terara juga termasuk yang menikmati dinginnya hujan siang ini.
Seperti pengumuman KPU Kabupaten Lombok Timur yang sudah ditempelkan dan diinformasikan melalalui media massa, ditambah lagi melalui sms dipagi buta perihal jadwal seleksi Calon PPS untuk wilayah Desa Terara Kecamatan Terara yang akan dilaksanakan pukul 14:00 dan peserta diwajibkan hadir 30 menit sebelum jadwal. Maka tak ada alasan untuk tidak menerjang hujan, apalagi hanya sebatas gerimis.
Tiga orang peserta dari Desa Terara janjian berangkat bersama (saya salah satunya), sepanjang perjalanan diguyur gerimis tanpa henti, apesnya bertiga tak ada yang memakai jas hujan, sampai di Paok Motong hujan bukannya mereda malah makin menggila, sampai di Gerimak Pancor hujannya malah makin deras dan tak berpihak pada kami yang tak siaga.
"Ah terobos saja, nanggung"
Sialnya sebelum sampai taman selong hujan malah semakin deras dan sukses membuat baju saya yang awalnya licin bekas disetrika jadi lepek dan basah, tak lagi keren.
"Ah terobos saja, nanggung"
Sialnya sebelum sampai taman selong hujan malah semakin deras dan sukses membuat baju saya yang awalnya licin bekas disetrika jadi lepek dan basah, tak lagi keren.
Sesampainya kami bertiga di lokasi tes, peserta sudah ramai berkumpul di depan ruangan tes, dua orang lainnya yang dari Desa Terara juga sudah berdiri di tangga, sepertinya nasib mereka lebih baik jika dilihat dari baju mereka yang kering tanpa bekas hujan.
Menunggu, ya sedikit menunggu karena jadwal kami memang belum tiba. Setelah sekitar 15 menit menunggu, saya yang pertama dipanggil.
"Beni Haerul Jalil, Desa Terara"
suara lembut perempuan terdengar di speaker, sayapun bergegas membuka pintu ruangan.
suara lembut perempuan terdengar di speaker, sayapun bergegas membuka pintu ruangan.
Memasuki ruangan, saya dihadapkan dengan tiga cewek cantik dengan senyum manisnya mengarahkan saya menuju ke meja penguji, di sana menunggu dua orang penguji. Dan dalam hati,
"Alhamdulillah, untunglah, kirain bakal diuji sama cewek-cewek cantik ini, kalau tidak, buyar sudah hafalan materi di kepala"
"Alhamdulillah, untunglah, kirain bakal diuji sama cewek-cewek cantik ini, kalau tidak, buyar sudah hafalan materi di kepala"
Tak lama setelah duduk, Bapak penguji itu bertanya.
"Desa Terara, Beni Haerul Jalil?" tanyanya memastikan.
"Ya, saya pak"
sambil membuka berkas pendaftaran milik saya, bapak itu mulai bertanya mengenai pekerjaan
"Kerja dimana?"
"Kantor Desa Terara"
"Sebagai apa?"
"Kaur Ekbang" jawab saya singkat.
"kenal namanya pak sidik?" lanjut bapak itu bertanya.
"Kenal, Kadus Terara Selatan"
"oh, ada berapa kekadusan di Terara"
"Tiga"
"Bapak BHJ, tinggal di dusun mana?"
(Buset dah, nama saya disingkat, untungnya bukan hanya BH saja yang disebutkan)
"Dusun Menyer"
"Siapa nama kadusnya?"
"Muhammad Fauzi"
"Kalau dusun yang satunya lagi"
"Khairudin a.k.a Pak Dionk"
(Dalam hati, pertanyaannya kok gini amat ya?, semoga bapak ini tidak bertanya nama penjual pecel di perempatan, masalahnya saya belum sempat kenalan)
"Desa Terara, Beni Haerul Jalil?" tanyanya memastikan.
"Ya, saya pak"
sambil membuka berkas pendaftaran milik saya, bapak itu mulai bertanya mengenai pekerjaan
"Kerja dimana?"
"Kantor Desa Terara"
"Sebagai apa?"
"Kaur Ekbang" jawab saya singkat.
"kenal namanya pak sidik?" lanjut bapak itu bertanya.
"Kenal, Kadus Terara Selatan"
"oh, ada berapa kekadusan di Terara"
"Tiga"
"Bapak BHJ, tinggal di dusun mana?"
(Buset dah, nama saya disingkat, untungnya bukan hanya BH saja yang disebutkan)
"Dusun Menyer"
"Siapa nama kadusnya?"
"Muhammad Fauzi"
"Kalau dusun yang satunya lagi"
"Khairudin a.k.a Pak Dionk"
(Dalam hati, pertanyaannya kok gini amat ya?, semoga bapak ini tidak bertanya nama penjual pecel di perempatan, masalahnya saya belum sempat kenalan)
Pertanyaam berlanjut mengenai pemahaman kewilayahan, lalu ke salah satu tugas PPS, peraturan-peraturan terkait pemutakhiran data pemilih, tentang KPPS, jumlah anggota PPS dan KPPS, Permasalahan-permasalahan yang sering timbul di KPPS, tugas KPPS.
dan sepertinya pertanyaan berakhir di sana.
dan sepertinya pertanyaan berakhir di sana.
Selanjutnya saya diarahkaan menuju ke tes Kemampuan Komputer.
Tesnya sederhana, hanya membuat tabel dengan 3 kolom dengan sedikit isian data dan diakhiri dengan fungsi penjumlahan.
Tesnya sederhana, hanya membuat tabel dengan 3 kolom dengan sedikit isian data dan diakhiri dengan fungsi penjumlahan.
Selesai.
ya itu saja, tes komputer paling sederhana yang pernah saya temui sepanjang hayat. Padahal di hari sebelumnya saya membuka dan mempelajari rumus-rumus excel, seperti DATEDIF, VLOOKUP, CONCATENATE DLL, eh ujung-ujungnya hanya pakai fungsi SUM.
"Oh, sudah selesai?" tanya yang nguji.
"Sudah" jawab saya singkat.
"Simpan dengan nama spasi Desa asal"
"Sudah"
"Ok, sudah selsai"
"Terimakasih"
salaman, tanda tangan daftar hadir di meja cewek-cewek yang di dekat pintu tadi, lalu keluar.
"Sudah" jawab saya singkat.
"Simpan dengan nama spasi Desa asal"
"Sudah"
"Ok, sudah selsai"
"Terimakasih"
salaman, tanda tangan daftar hadir di meja cewek-cewek yang di dekat pintu tadi, lalu keluar.
Dan selesailah sudah.
Tak sampai 8 menit rasanya.
Tak sampai 8 menit rasanya.
Dan hujan sepertinya masih belum ingin berpisah, diperjalanan pulang_pun masih terus mengguyur.
Untunglah Warung Soto Masbagik masih buka, dan dalam suasana dinginnya hujan bisa menjadi penghangat cerita perjalanan siang ini.
Untunglah Warung Soto Masbagik masih buka, dan dalam suasana dinginnya hujan bisa menjadi penghangat cerita perjalanan siang ini.
---
Terara-selong, catatan perjalanan tes wawancara calon PPS pilkada 2018.
Terara-selong, catatan perjalanan tes wawancara calon PPS pilkada 2018.
Komentar
Posting Komentar